Sabtu, 30 Mei 2009

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN

Ok, Jadi anda ingin mempelajarinya to'. Pertama kita akan mempelajari bagian-bagian sel yang ada baik pada sel hewan maupun pada sel tumbuhan. Organel-organel tersebut adalah: membran plasma (membran sel), nukleus, sitoplasma, sitoskeleton, ribosom, retikulum endoplasma (RE), badan golgi, lisosom, peroksisom, dan mitokondria.

MEMBRAN SEL
-
Tersusun atas molekul lipid (lemak), protein, dan karbohidrat.
-
Molekul2x tersebut menyusun matriks fosfolipid rangkap yang disisipi protein membran. Fosfolipid itu terbagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan ekor. Kepala tersusun atas molekul fosfat, dan merupakan bagian hidrofilik (suka air). Ekor tersusun atas molekul lipid, dan merupakan bagian hidrofibik (tidak suka air). Protein membran pada fosfolipid ada dua macam yaitu protein periferal dan integral. Protein periferal yaitu protein yang menempel pada lapisan fosfolipid. Protein integral yaitu protein yang terbenam pada lapisan fosfolipid.
-
Ketiga molekul itu mempunyai fungsi tersendiri, yaitu: Lipid, sebagai penstabil kesatuan fisik membran sel dan sebagai penghalan bagi materi yang masuk ke dalam sel. Protein, sebagai enzim untuk pembentukan energi berupa ATP (Adenosin Trifosfat) dan sebagai saluran tempat lewatnya berbagai materi pada membran plasma. Karbohidrat, terbagi menjadi dua, yaitu: Glikolipid dan Glikoprotein. Glikolipid berfungsi sebagai sinyal pengenal untuk interaksi antar sel. Glikoprotein berfungsi untuk mengikat protein dari membran sel lain.
-
Pada membran sel terjadi transpor materi dari dalam atau luar sel. Transpor-transpor itu adalah:
1. Transpor pasif
Transpor pasif merupakan transpor zat yang tidak memerlukan energi untuk melewati membran plasma. Transpor pasif meliputi osmosis dan difusi. Difusi merupakan perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah melalui protein integral. Osmosis merupakan perpindahan molekul air dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui membran sel. Osmosis pada hewan, untuk 3 lingkungan. Pada lingkungan hipertonis (garam > 1%), sel akan mengkerut (krenasi). Pada lingkungan isotonis (garam = 1%), bentuk sel stabil. Pada lingkungan hipotonis (akuades), sel menyerap air, membengkak dan pecah (hemolisis). Kemudian Osmosis pada tumbuhan, untuk 3 lingkungan. Pada lingkungan hipertonis, sitoplasma mengkerus dan terdorong menjauhi dinding sel (plasmolisis). Pada lingkungan isotonis, bentuk sel stabil. Dan pada lingkungan hipotonis sel membengkak tapi tidak pecah karena ada dinding sel (tugrid).
2. Transpor aktif
Transpor aktif merupakan transpor zat yang memerlukan energi untuk melakukan itu. Energi yang diperlukannya berupa ATP. Transpor ini terjadi melalui protein integral. Transpor aktif melibatkan tiga protein pembawa, yaitu: unipor, transpor substansi pada satu arah; simpor, transpor dua substansi berbeda pada satu arah; antipor, transpor dua substansi berbeda dengan arah yang berlawanan.
3. Transpor makromolekul
Transpor ini dibagi menjadi dua, yaitu: endositosis dan eksositosis. Eksositosis merupakan transpor makromolekul ke luar sel. Sedangkan endositosis merupakan transpor makromolekul ke dalam sel. Endositosis di bagi dua lagi, yaitu: fagositosis dan pinositosis. Fagositosis merupakan endositosis pada zat padat. Dan pinositosis merupakan endositosis pada zat cair.

PERKEMBANGAN SEL

PENDAHULUAN
Pernahkah kamu melihat rumah yang sedang dibangun? Rumah dibangun dari susunan batu bata yang direkatkan bersama-sama dengan bahan-bahan lainnya. hal serupa juga terjadi pada makhluk hidup. Makhluk hidup dibentuk oleh sel, ada yang dibangun oleh satu sel (uniseluler), misalnya bakteri, atau dapat berupa kumpulan sel atau multiseluler, misalnya tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan. Tubuh serangga seperti lalat tersusun dari jutaan sel, sel tubuh hewan kecil seperti tikus tersusun dari ratusan juta sel, dan tubuh manusia tersusun dari milyaran sel.

TEORI SEL MENGENAI KEHIDUPAN
Sel pertama kali dilihat pada tahun 1665, oleh ilmuwan Inggris bernama Robert Hooke. Ia mengamati penampang melintang sayatan tipis gabus di bawah mikroskop. Oleh karena yang dilihat Hooke adalah rongga kosong segi enam yang mirip kamar, maka ia menamakannya sel (cellula = kamar). Kemudian dua ahli biologi dari Jerman, Mathias J. Schleiden dan Theodor Schwann pada tahun 1838 membuktikan bahwa sel hidup bukanlah kamar kosong, melainkan berisi cairan sitoplasma untuk segala aktivitas dasar makhluk hidup.

PENGERTIAN DAN FUNGSI SEL
Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup. Sel sebagai unit struktural terkecil bermakna bahwa sel merupakan penyusun yang mendasar bagi tubuh makhluk hidup. Sel sebagai unit fungsional terkecil bermakna bahwa sel-sel penyusun tubuh makhluk hidup melakukan suatu fungsi atau kegiatan proses hidup. Fungsi yang dilakukan oleh sel adalah respirasi, eksresi, transportasi, sintesis, reproduksi, sekresi, dan respon (tanggapan) terhadap rangsang. Sel juga merupakan unit hereditas atau pewaris yang menurunkan sifat genetis dari satu generasi kepada generasi berikutnya.

MACAM SEL
Secara umum terdapat dua macam sel, yaitu: Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik
Sel Prokariotik
Sel Prokariotik adalah sel tanpa membran inti. Ukuran sel ini adalah 1 - 10 mm. Sel ini memiliki materi genetik berupa DNA yang tidak dibungkus membran inti yang berbentuk sirkuler atau disebut nukleoid. Di luar nukleoid terdapat juga DNA sirkuler lain dengan ukuran yang lebih kecil yang disebut plasmid. Sebagian besar sel prokariotik mempunyai dinding sel. Aktivitas sel terjadi pada membran plasma dan di dalam sitoplasma. Contoh sel prokariotik adalah sel bakteri dan Cyanobacteria.
Sel Eukariotik
Sel Eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti, sehingga terjadi pemisahan antara inti sel dengan sitoplasma. Ukuran sel ini adalah 10 - 100 mm. Materi genetik (DNA) berada dalam inti sel yang dibungkus oleh membran inti. Sel eukariotik mempunyai sejumlah organel yang mempunyai fungsi tersendiri. Contoh sel eukariotik adalah sel ragi (khamir), sel protozoa (misal. Amoeba, Flagellata, dan Ciliata), sel hewan, dan sel tumbuhan.

CARA MEMPELAJARI SEL
Telah kita ketahui bahwa sel memiliki ukuran yang sangat kecil. Mana mungkin kita dapat melihatnya dengan mata telanjang. Karena itu digunakanlah alat untuk dapat mempelajari sel, alat itu adalah mikroskop. Ada dua macam mikroskop, yaitu: mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya digunakan untuk melihat sel sampai dengan perbesaran 2000 kali. Sedang mikroskop elektron digunakan untuk melihat sel sampai dengan perbesaan 500.000 kali. Mikroskop elektron dibedakan menjadi dua, yaitu: SEM (Scanning Electron Microscope) dan TEM (Transmission Electron Microscope).
SEM (Scanning Electron Microscope)
Mikroskop ini digunakan untuk melihat permukaan objek, misalnya permukaan bakteri atau permukaan mata serangga.
TEM (Transmission Electron Microscope)
Mikroskop ini digunakan untuk melihat benda irisan ultramikro, sehingga isi sel terlihat sangat rinci, misalnya irisan melintang mitokondria dengan krista yang jelas, atau kloroplas dengan struktur stroma dan grana yang jelas.
Selain struktur sel, fungsi fisiologis sel dapat dipelajari secara in vitro (di lab.) dan secara in vivo (dalam tubuh organisme). Secara in vitro, misalnya isolasi protein dan DNA, serta menganalisis fungsinya. Sebaliknya, secara in vivo, misalnya histokimia dan radioisotop.

Sel (biologi)

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup.
Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.

Sel selaput penyusun umbi bawang bombay (Allium cepa). Tampak dinding sel dan inti sel (berupa noktah di dalam setiap 'ruang'). Perbesaran 400 kali.
Daftar isi[sembunyikan]
1 Sejarah penemuan sel
2 Struktur sel
3 Perbedaan sel tumbuhan, sel hewan, dan sel bakteri
4 Sel-sel khusus
5 Pranala luar
//

[sunting] Sejarah penemuan sel
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin cellula yang berarti rongga/ruangan.

Gambaran sel gabus berdasarkan penelitian Robert Hooke

[sunting] Struktur sel
Secara umum setiap sel memiliki
membran sel,
sitoplasma, dan
inti sel atau nukleus.
Sel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di luar membran yang dikenal sebagai dinding sel. Dinding sel bersifat tidak elastis dan membatasi perubahan ukuran sel. Keberadaan dinding sel juga menyebabkan terbentuknya ruang antarsel, yang pada tumbuhan menjadi bagian penting dari transportasi hara dan mineral di dalam tubuh tumbuhan.
Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagai protoplasma. Sitoplasma berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat berbagai organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung kehidupan sel. Organel memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan "kompartementasi" di dalam sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin berlangsung di sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh jaringan kerangka yang mendukung bentuk sitoplasma sehingga tidak mudah berubah bentuk.
Organel-organel yang ditemukan pada sitoplasma adalah
mitokondria (kondriosom)
badan Golgi (diktiosom)
retikulum endoplasma
plastida (khusus tumbuhan, mencakup leukoplas, kloroplas, dan kromoplas)
vakuola (khusus tumbuhan)